PENTINGNYA MENGUASAI DIRI

  • Ams 16:32  Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. 
  • Tit 2:6  Demikian juga orang-orang muda; nasihatilah mereka supaya mereka menguasai diri dalam segala hal 
  • 2Pt 1:6  dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, 
  • Gal 5:23  kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 
Salah satu aspek dari buah Roh adalah penguasaan diri (Gal. 5:23), dan hal ini pun diajarkan oleh Rasul Paulus (Kis. 24:25). Orang yang dapat mengendalikan diri melebihi seseorang yang merebut kota (Ams. 16:32), dan ia yang tidak dapat mengendalikan dirinya seperti sebuah kota yang roboh temboknya dan menjadi mudah diserang musuh (Ams. 25:28). Pengendalian diri adalah kemampuan ilahi yang diberikan Tuhan kepada orang percaya, dan ini merupakan ketetapan hati serta pikiran untuk menahan dan mengendalikan dirinya agar ia bereaksi, berbicara, berpikir, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah. Tidak adanya pengendalian diri akan membawa kehidupan keluarga, perusahaan, pelayanan, dan sebagainya kepada kehancuran. 

Apa saja yang harus kita kendalikan? Pertama, kemarahan atau emosi (Ams. 29:22; 21:19). Emosi yang tidak terkendalikan menimbulkan pertengkaran dan perkelahian dan tidak jarang berakhir dengan perusakan dan pembunuhan. Kedua, keinginan mata (Pkh. 2:10). Apabila keinginan mata tidak dikendalikan, kita akan hidup boros dan tidak bijaksana. Ketiga, penggunaan uang (2Raj. 4:1). Apabila kita tidak dapat mengendalikan diri dalam pemakaian uang, kita akan terbelenggu dalam jerat hutang dan berakhir dalam persoalan keuangan. Keempat, mulut (Yak. 3:2-3). Apabila kita dapat mengendalikan mulut, kita akan dapat mengendalikan seluruh tubuh kita. Kelima, sikap dan reaksi. Keenam, pikiran (Rm. 13:2-3). Ketujuh, hawa nafsu. Nafsu yang tidak terkendali dapat berakhir dengan perbuatan dosa. Kedelapan, hobi atau kesenangan. Banyak orang percaya yang tidak dapat mengendalikan dirinya terhadap hobi atau kesenangannya. Ini dapat berubah menjadi berhala. Kesembilan, menonton televisi, baik program dari siaran TV maupun DVD atau VCD. Menonton terlalu lama dan terlalu sering akan menghabiskan banyak waktu, sehingga tidak memiliki cukup waktu lagi untuk berdoa dan mempelajari firman-Nya. Kesepuluh, investasi yang ekspansif. Bagi seorang pengusaha, pengendalian diri dalam melakukan investasi sangat penting. Banyak pengusaha yang mengalami kehancuran bisnis karena terlalu agresif dan ekspansif dalam mengembangkan investasi dan usahanya. 

Bagaimana kita dapat mengendalikan diri? Pertama, kita harus menambah iman dengan kebajikan (takut akan Tuhan), dan kebajikan dengan pengetahuan (pengetahuan yang progresif dan masa kini), setelah itu baru kita dapat sampai kepada penguasan diri (2Ptr. 1:5-6). Kedua, merenungkan dan menghidupi firman-Nya (Mzm.1:1-3). Firman Tuhan bukan hanya untuk dibaca saja, tetapi harus direnungkan dan dipraktikkan. Ketiga, membangun manusia roh kita dengan terus melatih roh kita melalui doa, penyembahan, puasa, dan firman. Keempat, hidup dalam kasih karunia-Nya.

Pustaka:
1. Alkitab, LAI
2. Menjadi Murid Yang Menerobos

3 komentar:

  1. Amin....Hny bersama Tuhan Yesus kita bs menguasai diri. Thnks bro d gbu

    BalasHapus
  2. Puji Tuhan....Taruh Tuhan Yesus DG sungguh di Hati Kita....

    BalasHapus
  3. Terima kasih untuk pembelajaran firman TUHAN. Tuhan Yesus memberkati

    BalasHapus