Sombong atau Rendah Hati

SOMBONG

Kesombongan adalah pandangan yang terlalu tinggi atas diri sendiri — sebuah usaha kampanye palsu untuk mempromosikan diri sendiri karena kita khawatir orang lain tidak akan menerima tidak akan menerima kita apa adanya. Kesombongan sebenarnya terselip di antara identitas pribadi dan pencapain pribadi kita. Menjadi sombong adalah menjalankan kehidupan yang ditopang dengan kepalsuan tentang diri sendiri, menerima  pujian di mana kita selayaknya tidak dipuji.

Membanggakan diri sulit didefinisikan krn manifestasinya tdk kentara (Membesarkan ataupun Mengasihani diri) & sering tdk terlihat sbg Membesarkan diri/KESOMBONGAN (hal yg dibenci oleh Tuhan).
  1. Membesarkan diri adalah Respon terhadap kebanggan atas keberhasilan.
  2. Membesarkan diri berkata: "aku patut dikagumi sebab aku telah mencapai banyak."
  3. Membesarkan diri terdengar seperti semuanya bisa dilakukan sendiri.
  • Mengasihani diri adalah respon terhadap kebanggaan atas penderitaan.
  • Mengasihani diri berkata: "aku patut dikagumi krn aku telah berkorban begitu banyak."
  • Mengasihani diri terdengar seperti telah mengorbankan diri.
Sepertinya Berbeda, tetapi kedua hal di atas adalah tanda kesombongan.

RENDAH HATI

Kerendahan hati adalah usaha memiliki penilaian yang realistis atas diri sendiri — kelemahan-kelemahan dan keunggulan-keunggulan pribadi. Plagiarisme (sebuah masalah besar dalam dunia akademik hari ini) adalah sebuah usaha untuk mendapatkan pujian dengan mengandalkan hasil karya orang lain. Orang-orang yang melakukan plagiarisme menciptakan kesan yang tidak sesuai kenyataan.

Namun pikirkan yang satu ini:
Kalau Michael Jackson mengklaim bahwa ia “sungguh tidak dapat menyanyi sama sekali” atau David Becham mengatakan bahwa ia “benar tidak bisa bermain sepak bola” adalah benar-benar tidak sesuai kenyataan — sebuah kerendahan hati yag palsu (lebih-lebih, pernyataan-pernyataan seperti di atas biasanya adalah cara yang terselubung untuk menarik perhatian).

Kerendahan hati yang sejati tidak menyangkal kemampuan yang dimiliki namun lebih mengakui Allah sebagai sumber dari bakat kita yang layak dipuji. Adakah sesuatu yang kita miliki, yang tidak kita terima (1Kor.4:7)? Kerendahan hati adalah mengetahui tempat kita yang sepatutnya di hadapan Allah — dengan segala kekuatan dan kelemahan kita. (Paul Copan)

Ingatlah, semua bisa kita lakukan hanya karena anugerahNYA.