Definisi Martir

Konsep martir berkembang dalam Perjanjian Baru sebagai seseorang yang dapat memberikan kesaksian mengenai kehidupan dan kuasa Tuhan Yesus Kristus. "(Yohanes) datang sebagai saksi (marturia) untuk memberi kesaksian tentang Terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya" - Yohanes 1:7 & "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi (martus) - Ku di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kisah Para Rasul 1:8). 

Menurut definisi saat ini, seorang martir adalah seseorang yang meninggal karena imannya. Sayangnya, karena defenisi ini kita kehilangan arti sesungguhnya dan yang dalam mengenai dunia martir.

St. Agustinus pernah berkata bahwa, "Penyebablah, bukan penderitaan, yang menjadikan seseorang menjadi martir yang sejati." Martir dalam bahasa Yunani berarti "seseorang yang mengingat, dan yang memiliki pengetahuan tentang kebenaran dengan merenungkannya, serta yang dapat membagikan kesaksian tentang kebenaran tersebut" yang secara literal berarti seorang "saksi".

Martir Perjanjian Baru bukan hanya seseorang yang menyaksikan kebenaran dan kuasa Yesus Kristus untuk pribadinya, namun juga seseorang yang diperintahkan untuk memberikan kesaksian itu kepada orang lain, berapapun harga yang harus dibayar. Dalam Kisah Para Rasul 7, kita membaca tentang Stefanus yang dilempari batu. Peristiwa ini menjadikannya sebagai orang pertama yang membayar harga tertinggi karena memberikan kesaksian. Mulai saat inilah kata martir memiliki arti yang lebih kuat karena seseorang yang tidak hanya menjadi saksi tetapi karena seseorang yang juga berkemauan memberikan hidupnya atau menjadi martir karena alasan memberikan kesaksian. Sepanjang perkembangan jemaat mula-mula, konsep martir terus berkembang menjadi "seseorang yang memberikan kesaksian dibawah ancaman," dan "seseorang yang meneladani Kristus"

Saat Polycarpus dibunuh oleh penguasa Roma pada abad kedua (dijatuhi hukuman dibakar hidup-hidup), ia diakui sebagai seseorang yang hidupnya telah menjadi teladan iman dalam Yesus Kristus. Dalam sebuah surat yang ditujukan kada jemaat di Smirna, Polycarpus diberi gelar sebagai "martir" sebab meninggal oleh karena imannya.

Kesimpulannya, definisi seorang martir Kristen adalah "seseorang yang memilih untuk menderita sampai mati daripada menyangkal Kristus atau karya-Nya; yang mengorbankan sesuatu yang sangat penting untuk melebarkan Kerajaan Allah; yang bertahan dalam penderitaan yang hebat karena menjadi saksi Kristus"

Semoga Tuhan memberi kemampuan kepada kita untuk menjadi saksiNya dalam kehidupan kita. Amin.

2 komentar: