Apa Kata ALKITAB Tentang Mendukakan Roh Kudus?

Efesus 4:30 Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Paulus memerintahkan kita untuk berhenti mendukakan Roh Kudus, jadi itu pasti sangat penting baginya dan ..  bagi kita. Kata "mendukakan" artinya menghina dan mempermalukan. Sikap mendukakan Roh Kudus artinya mengatakan dan melakukan hal-hal yang pasti tidak Ia terima, hal-hal yang menghalangi Dia untuk terlibat dalam hidup kita secara maksimal sesuai yang Ia inginkan. Penyebab utama mendukakan Roh Kudus adalah berjalan dalam hawa nafsu daging, keduniawian.

Ketika kita berjalan dalam daging, melakukan apa yang kita inginkan, kapan kita ingin melakukannya, dan cara kita ingin melakukannya, terlepas dari kebenaran dan perintah-perintah Tuhan, Roh Kudus hanya  berkata, "Aku tidak bisa pergi ke sana. Aku tidak bisa menjadi bagian dari itu. Aku tidak dapat membantu, Aku tidak bisa terlibat". Roh Kudus hadir di bumi untuk terlibat dengan manusia yang menginginkan Dia pada tempat yang seharusnya. Kita menutup fungsi Roh Kudus dalam hidup kita ketika kita memilih untuk berbuat dosa dan terlibat dalam perilaku yang berlawanan dengan tujuan-tujuan Tuhan... tapi itu tidak berarti bahwa Roh Kudus meninggalkan kita, karena Allah berjanji tidak akan meninggalkan kita- Ibrani 13:5. Sehingga arti tepatnya adalah saat Roh Kudus kita dukakan, maka Roh Kudus tidak bisa memeteraikan kita, dan dengan kata lain, kita tidak bisa menikmati berkat anugrah dan perlindungan Allah dari tangan-tangan si jahat. 

"Saya hidup cukup lama untuk mengetahui bahwa bila saya tidak mempunyai Kuasa Roh Kudus untuk menolong saya bekerja bagiNya, lebih baik saya mati daripada menjalani hidup seperti itu." - D.L Moody


Dengan dimateraikan, kita dapat berjalan di dunia ini, tanpa menjadi bagian dari dunia yang menuju pada kebinasaannya. Kita dapat berjalan dan tidak dihancurkan oleh sang pembinasa. Dengan dimateraikan oleh Roh Kudus, kita sah dibeli dengan harga yang sangat mahal yang membebaskan kita dari genggaman setan dan menempatkan kita dengan aman di tangan Yesus, sehingga sekarang kita dapat melayani Tuhan kita dengan sukacita. Roh Kudus ada di pihak kita untuk senantiasa membela kita, namun itu harus sesuai dengan keinginanNya. Ia akan dengan senang hati membantu kita memberikan kita informasi dan ketajaman yang kita butuhkan, memimpin kita ke dalam keputusan dan tindakan yang benar, memberikan motivasi dan inspirasi untuk bertindak benar dan berani. Roh Kudus akan dengan senang hati membawa pertumbuhan kita ke arah Kristus, menuju kesempurnaan ilahi sperti Bapa kita di Surga (Matius 5:48), melawan iblis, memanifestasikan buah-Nya dan bergerak dalam karunia-karuniaNya.


Filipi 3:18-19 "... banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi..."

Contoh beberapa hal yang dapat mendukakan Roh Kudus

Efesus 4:31 Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
  • kepahitan. Orang yang pahit dapat terlihat dari pernyataannya yang tajam, yang suatu ketika akan bocor keluar, merusak hubungan, merusak damai sejahtra, sikap tidak mau mengampuni.
  • kegeraman. Berakar dari roh balas dendam, suatu keinginan yang kuat untuk membalas, menghancurkan orang yang menjadi musuhnya dan dalam prosesnya mendesak kekuasaan dan posisi pribadi orang yang menjadi musuhnya tersebut. Merencanakan balas dendam dalam pikiran, adalah salah satu contohnya. Seseorang berkata "Aku menyerahkan pembalasan dendam kepada Tuhan", namun dengan keinginan hati supaya Tuhan cepat membalaskan sakit hatinya itu.
  • kemarahan. Muncul dari karakter ingin berkuasa, namun tidak bisa mendapatkannya. Atau, kita marah karena tidak mendapatkan apa yang kita pikir layak kita terima. Bisa juga ketika kita merasakan kehilangan kendali atas sebuah keadaan, kita marah dan menjadi kasar. Mereka menjadi kasar karena mereka ingin memperoleh atau menunjukkan kekuasaan mereka kembali. Mereka bereaksi kepada seseorang yang meremehkan atau menolak untuk dikendalikan. Kemarahan berakar dari keegoisan, kesombongan dan pembenaran diri.
  • pertikaian. Artinya, membuat keributan, merusak keadaan damai sjahtra yang terjalin dengan keresahan, kegelisahan. Orang dapat bertikai ketika ia merasa diabaikan/ tidak diperhatikan jerih payahnya. Ada juga yang karena merasa dimanfaatkan atau dihalangi untuk memiliki sesuatu. Merasa tidak puas, tidak pernah merasa damai dengan diri mereka sendiri. Ada orang yang tampak selalu mengobarkan masa lalu, memunculkan luka masa lalu, menuntut lebih banyak, atau terganggu karena sesuatu hal yang lain yang sebenarnya hanyalah masalah kecil yang berbeda.
  • fitnah. Arti dari bahasa Yunani "Blasphemia": melukai nama baik orang lain, menghujat atau mengeluarkan ucapan atau laporan yang tidak benar/menuduh. Orang memfitnah karena ia takut akan kesalahannya/ perasaannya diketahui. Memfitnah identik dengan berbohong atau menipu. Orang yang terbiasa berbohong akan menjadi suatu watak yang susah untuk menerima pikiran Kristus.
  • kejahatan. Berbuat jahat dimotivasi oleh kebencian atau iri hati. Kebencian dan kepahitan saling berkaitan
Hal-hal ini bisa begitu rapi tersembunyi dalam diri kita tanpa ada seorang pun yang mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam hati kita. Namun pada akhirnya, apa yang membusuk di dalam diri kita akan meledak dan nanah dalam luka-luka busuk ini akan membuat kita menyakitkan Roh Kudus dan mereka yang diutus untuk melayani kita.
"Perpecahan/ pertikaian di gereja, doktrin yang tidak benar, kesenangan duniawi, hidup yang tidak saleh dan menurunkan standar ilahi adalah hal-hal yang mendukakan Roh Kudus" - D. L. Moody

2 komentar:

  1. makasih blog nya berguna sekali menambah pengetahuan tentang Firman Allah dan apa isi hati Allah Bapa :) Jesus Bless

    BalasHapus
  2. Engkau sungguh Baik ya Tuhan, Engkau memberikan firmanMu lewat hambamu ini, berkati Ia lebih lagi ya Tuhan, GBU

    BalasHapus