JANGAN MENJADI ORANG LAMBAN DAN MALAS

Ams 10:4 Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya. 
Ams 19:15  Kemalasan mendatangkan tidur nyenyak, dan orang yang lamban akan menderita lapar. 
Mat 5:41  Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. 

Salah satu hal yang membedakan orang berhasil dari orang gagal adalah kerajinan dan kecepatan bertindak. Kelambanan dan kemalasan merupakan penyebab dari banyak kegagalan. Orang yang malas dapat dikategorikan sebagai seorang perusak (Ams. 18:9). Inilah yang merusak kehidupan rumah tangga, perusahaan, pelayanan, dan gereja, serta pemerintahan. Orang yang lamban dan malas tidak menyukai tantangan, apalagi kerja keras. Mereka lebih menyukai pilihan-pilihan gampang. Mereka tidak pernah mempersiapkandiri dengan baik untuk menghadapi tantangan dan persoalan yang lebih berat dan rumit di masa yang akan datang. Mereka sering menunda-nunda pekerjaan atau tugas. Prinsip hidup mereka: "Kalau bisa diselesaikan besok, mengapa harus diselesaikan hari ini?" Itulah sebabnya pekerjaan menjadi bertumpuk dan tidak dapat diselesaikan dengan baik (Ams. 24:30-31). Seorang yang lamban dan pemalas selalu menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk berprestasi. Orang yang menerima satu talenta menyia-nyiakan kesempatan dari Tuhan untuk berprestasi. Tuhan menyebut orang ini sebagai hamba yang malas dan jahat (Mat. 25:26). Dengan demikian, kemalasan dapat dikategorikan sebagai kejahatan! Orang yang lamban dan malas akan merugikan banyak pihak. la tidak dapat menjalankan perintah dengan baik (Ams. 10:26). la menjadi pagar duri yang menghalangi orang-orang yang ingin bergerak cepat (Ams. 15:19). 

Bagaimana agar kita dapat mengalahkan kelambanan dan kemalasan? Pertama, hidup disiplin. Kita harus melatih tubuh kita (1Kor. 9:27). Belajar bangun lebih pagi, menggunakan waktu seefisien dan seefektif mungkin (Ef. 5:15-16) dan berolah raga secara rutin. Kedua, jangan suka menunda-nunda tugas. Kita harus belajar memberikan respons sesegera mungkin sehingga pekerjaan tidak menjadi bertumpuk. Ketiga, kerja keras. Siapa yang tidak mau bekerja, janganlah ia makan (2Tes. 3:10). Kerja keras merupakan faktor penting penentu keberhasilan (Ams. 12:24). Keempat, berjalan pada mil berikutnya (Mat. 5:41). Kita harus membiasakan diri bekerja di atas rata-rata atau bekerja untuk mencapai keunggulan.

Pustaka:
1. Alkitab, LAI
2. Menjadi Murid Yang Menerobos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar