MEMIKIRKAN PERKARA YANG DI ATAS


Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing (Rom 12:3)
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi (Kol 3:2)

Pikiran adalah awal dari setiap perasaan dan tindakan serta gambar (citra) diri seseorang. Bagaimana kita berpikir akan menentukan bagaimana kita melihat, menginterpretasikan (menafsirkan), dan menilai kehidupan, serta bagaimana kita melihat diri sendiri. Bila kita berpikir rumit, kita akan melihat kehidupan menjadi rumit. Sebaliknya, kalau kita berpikir sederhana, kita akan melihat kehidupan menjadi sederhana. Selain itu, bagaimana kita berpikir juga akan menentukan bagaimana kita menentukan pilihan dan keputusan. Tuhan menghendaki agar kita berpikir tidak terlalu tinggi, tetapi yang pantas dan sesuai dengan kadar iman, sehingga dapat menguasai diri (Rm. 12:3). 

Ada orang-orang Kristen yang berpikir sedemikian tinggi, sehingga memaksakan diri dan akhirnya membuat mereka tidak dapat menguasai diri. Ada banyak orang Kristen yang terjerat dengan hutang karena pengeluaran yang begitu tinggi dan keinginan yang terlalu tinggi, sehingga pada akhirnya mereka tidak dapat mengendalikan pengeluaran mereka. Untungnya, bagaimana kita berpikir tidak ditentukan oleh orang lain, tetapi ditentukan oleh kita sendiri. Rasul Paulus mengajak jemaat di Kolose untuk memikirkan perkara yang di atas, bukan yang di bumi (Kol. 3:2). la menjelaskan bahwa kitalah yang menentukan apa yang ingin kita pikirkan dan ke mana pikiran kita akan diarahkan. Hidup di zaman sekarang telah menjadi rumit dan sulit, sehingga perlu dicermati dengan berpikir sederhana, agar menjadi lebih tenang, efisien, dan tidak frustrasi. Apabila kita berpikir rumit di tengah kondisi yang rumit, hidup kita akan semakin sulit dan terjepit!

Pustaka:
1. Alkitab, LAI
2. Menjadi Murid Yang Menerobos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar